Membatik telah menjadi salah satu aktivitas yang banyak diminati saat ini. Tidak hanya dapat menghasilkan sebuah karya berupa kain batik, proses membatik yang melibatkan berbagai keterampilan ini juga dinilai baik sebagai bagian dari terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).
Agus Priyanto, guru pengampu keterampilan batik di SLBN Slawi, Tegal, Jawa Tengah, mengatakan bahwa keterampilan batik melibatkan banyak keterampilan motorik, terutama motorik halus yang sangat bermanfaat bagi peserta didik. Keterampilan motorik halus tersebut dilatih mulai dari menggenggam canting, mengontrol tekanan tangan saat menggores malam (lilin), serta koordinasi mata dan tangan saat membuat pola.
“Dengan mengajarkan keterampilan membatik, pada dasarnya kita sedang melatih keterampilan motorik anak berkebutuhan khusus dan ini bisa menjadi terapi yang menyenangkan karena dikerjakan secara tidak langsung melalui aktivitas membatik,” kata Agus.
Pada dasarnya memang ada beberapa terapi yang selama ini banyak digunakan untuk mendukung motorik halus pada anak, seperti terapi okupasi yang fokus pada peningkatan keterampilan sensorimotor dan adaptasi terhadap aktivitas sehari-hari. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang digunakan untuk meningkatkan koneksi saraf pada anak dengan gangguan perkembangan, serta Transcranial Direct Current Stimulation (TDCS) yang biasanya menggunakan arus listrik rendah untuk memodulasi aktivitas otak, yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik anak.
“Membatik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan motorik halus anak. Dengan dukungan terapi seperti terapi okupasi, TMS, dan TDCS, anak-anak dengan tantangan perkembangan dapat memperoleh manfaat lebih dalam meningkatkan keterampilan tangan dan kemandirian mereka,” ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus juga menyampaikan hal penting lain dari aktivitas membatik bagi ABK di sekolah adalah untuk menyiapkan kemandirian bagi para ABK, utamanya setelah anak-anak lulus sekolah.
“Kami ingin agar anak mempunyai ketrampilan membatik sehingga anak bisa membuka peluang usaha terutama membatik atau mungkin bisa bekerja di perusahaan yg ada kaitannya dengan membatik.”