Terkesan dengan Praktik Baik Pendidikan Khusus di Indonesia, NISE Korea Jajaki Kerja Sama

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) terbuka untuk bekerja sama dengan NISE-Korea (National Institute of Special Education Korea). Peluang kerja sama diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan khusus dan pendidikan inklusi di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Direktur PKPLK, Saryadi, saat menerima kunjungan delegasi dari NISE-Korea di Ruang Rapat Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Jumat (7/11/2025). 

“Dari pertemuan ini kami berharap ada komunikasi lanjutan dan ada potensi-potensi kolaborasi antara Indonesia-Korea di bidang pendidikan khusus dan pendidikan inklusif,” kata Saryadi. 

Menurut Saryadi, banyak kelebihan dari Korea yang dapat dipelajari seperti aspek-aspek yang bisa diadopsi dalam rangka penguatan pendidikan khusus dan pendidikan inklusi di Indonesia. 

Lebih lanjut, peluang kolaborasi sangat terbuka. Terlebih selama ini sudah ada kerja sama antara Indonesia dan Korea dalam pendidikan vokasional melalui Krivet. Akan tetapi, belum ada kerja sama atau kolaborasi untuk pendidikan khusus dan pendidikan inklusif di Indonesia. 

Pada kesempatan tersebut, Saryadi memaparkan profil Direktorat PKPLK serta ekosistem pendidikan khusus dan pendidikan inklusi di Indonesia. Saryadi juga menyampaikan kebijakan-kebijakan dan program-program yang sudah dan akan dilakukan dalam mengintervensi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. 

Terkesan 

Sementara itu, Pimpinan Delegasi NISE, Seonok Roh, mengaku terkesan dengan pelaksanaan pendidikan khusus di Indonesia yang diselenggarakan di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Seonok Roh  mengaku dari sisi penggunaan teknologi, Korea Selatan memang mungkin sedikit lebih unggul dari Indonesia. Akan tetapi, dari sisi pengajaran, tim delegasi NISE sangat mengapresiasi guru-guru SLB dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus yang penuh dengan dedikasi dan tulus. 

“Kami melihat pada pelaksanaan pendidikan inklusif Indonesia lebih impresif. Jadi, kita bisa bekerja sama dengan equal,” kata Seonok Roh.

Hal itulah, lanjut Seonok Roh yang membuat delegasi NISE memutuskan untuk datang ke Indonesia dan sangat terbuka untuk berkolaborasi. Menurutnya selama ini, pemerintah Korea terus mendorong pendidikan sekolah inklusi. Korea sendiri memiliki dua jenis sekolah inklusif berupa public school maupun bersifat privat.

Sumber: vokasi.kemendikdasmen.go.id