Yogyakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan prosesi peletakan batu pertama revitalisasi Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta. Acara yang berlangsung di SLB Negeri Pembina Yogyakarta ini menjadi penanda dimulainya implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) sektor pendidikan khusus di provinsi tersebut.
Revitalisasi SLB bertujuan untuk memaksimalkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sekaligus menghadirkan pendidikan yang bermutu, adaptif, dan inklusif.
Pada tahun 2025 ini, terdapat 16 SLB di D.I. Yogyakarta yang menerima bantuan revitalisasi, terdiri atas 6 SLB negeri dan 10 SLB swasta. Program revitalisasi mencakup rehabilitasi gedung maupun pembangunan ruang baru, sehingga dapat menghadirkan sarana pembelajaran yang lebih mendukung perkembangan potensi peserta didik.
Selain di D.I. Yogyakarta, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga tengah melakukan revitalisasi dan renovasi gedung SLB di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Program ini menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto, dengan total lebih dari 382 SLB yang saat ini sedang direvitalisasi.
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati. Ia menilai bahwa revitalisasi SLB merupakan upaya penting dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan setara bagi semua anak. Esti juga menegaskan dukungan Komisi X DPR RI terhadap komitmen pemerintah, serta memastikan agar alokasi anggaran pendidikan diberikan secara adil untuk mendukung program-program inklusif.
Revitalisasi SLB diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan khusus di Indonesia, serta menjamin hak belajar bagi setiap anak tanpa terkecuali.