Padang, 7 Desember 2025 – Kepala sekolah dan guru di wilayah Tanjung Raya, Kabupaten Agam, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti atas bantuan yang diberikan dalam penanganan dampak bencana banjir bandang yang melanda sejumlah sekolah di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 26–27 November 2025 telah membawa kerusakan besar pada fasilitas sekolah, mengganggu akses pendidikan, serta berdampak langsung pada kondisi psikologis dan kesejahteraan murid, kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, dan orangtua.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tanjung Raya, Mirna Zulfianti mengatakan bahwa banjir bandang membawa material lumpur, pasir, dan batu hingga merusak ruang laboratorium serta menggenangi tujuh ruang kelas di lantai bawah, perpustakaan, dan ruang kepala sekolah. Lumpur setebal 50 cm memenuhi area sekolah sehingga proses pembersihan membutuhkan tenaga besar dan waktu yang panjang.
“Kami sangat bersyukur adanya bantuan cepat dari Kemendikdasmen. Di tengah keterbatasan kami, bantuan ini sangat berarti untuk memulai kembali pemulihan fasilitas sekolah serta mendukung keberlanjutan pembelajaran siswa,” tutur Mirna saat ditemui di SMPN 1 Tanjung Raya, Jumat (5/12)
Hal senada disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2 Tanjung Raya, Sulastri. Sekolah yang berada tepat di tepi sungai turut diluluhlantakkan banjir bandang pada 27 November, dengan seluruh ruangan dipenuhi material lumpur tebal. “Alhamdulillah, bangunan kami tidak roboh, tetapi kondisi sekolah sangat memprihatinkan. Bantuan dari Kementerian menjadi penyemangat besar bagi kami untuk segera bangkit dan mulai berbenah. Kami ucapakan terima kasih kepada Bapak Menteri,” tuturnya.
Dampak serupa juga dirasakan Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Raya, Lydia Ningsih. Ia mengatakan, kerusakan pada ruang kepala sekolah, tata usaha, ruang multimedia, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, dan perpustakaan yang terendam lumpur setinggi 30–60 cm. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri atas bantuan yang diberikan, dan perhatian terhadap siswa yang terdampak serta keluarganya. Bantuan ini sangat membantu kami untuk tetap menjaga keberlangsungan pembelajaran di tengah kondisi sulit,” ujar Lydia.
Lydia menambahkan, bantuan dari Kemendikdasmen tidak hanya meringankan beban pemulihan infrastruktur, tetapi juga menjadi dukungan moral bagi para guru dan siswa yang saat ini tengah berjuang bangkit dari bencana. “Mereka berharap ke depan pemulihan fasilitas dapat terus berlanjut sehingga proses pembelajaran dapat kembali berjalan normal.,” pungkasnya
Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 866/sipers/A6/XII/2025




