Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Surakarta menunjukkan kualitasnya dalam menunjang pendidikan inklusif. SLB tersebut memiliki program vokasional yang komprehensif untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di jenjang SMPLB dan SMALB. Program vokasional ini tidak hanya membangun kemandirian anak-anak, tetapi juga mengantarkan anak-anak menuai banyak prestasi, baik regional sampai internasional.
Kepala SLBN Surakarta, Erna Muslichatun Fatmawati, mengungkapkan bahwa SLB yang dibinanya terus berkomitmen memperkuat keterampilan vokasional sebagai bagian dari pendekatan inklusif yang mengedepankan kemandirian siswa.
“Di sekolah ini, setiap anak memiliki keunikan dan kebutuhannya masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan inklusif melalui keterampilan vokasi memberikan kesempatan hidup agar mereka lebih mandiri dan berprestasi,” ungkap Erna
Terdapat kelas-kelas vokasional dimulai dari tata kecantikan, tata boga, seni kriya dan kayu, tata graha, suvenir, seni musik, bahkan otomotif. Setiap siswa mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai kelas sesuai dengan minat dan disesuaikan dengan kebutuhan.

“Kami sesuaikan keterampilan siswa dengan jenis disabilitasnya. Sebelumnya, kami pun mengadakan tes minat terlebih dahulu pula. Hal ini untuk menunjang kesuksesan pembelajaran dan berdampak untuk perlombaan,” terang Erna.
Erna menjelaskan SLBN Surakarta rutin mengirimkan siswa-siswa terbaik untuk mengikuti berbagai lomba, seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKPDBK), bahkan Special Olympic Indonesia.
Salah satu siswa tunarungu kelas XI, Ester, menjadi salah satu talenta terbaik di bidang boga. Hasil tangannya lihai membuat wedding cake dan juga berbagai olahan kue.
“Saya tahun kemarin ikut lomba wedding cake sampai tingkat provinsi. Saat ini mencoba lagi untuk di lomba LKS,” tutur Ester menggunakan bahasa isyarat.
Dorong Kewirausahaan Siswa ABK

Sebagai bentuk tindak lanjut dari pembelajaran di kelas vokasi, karya siswa dikurasi untuk akhirnya dijual. SLBN Surakarta pun memfasilitasi ruangan khusus untuk kewirausahaan hasil produk-produk siswa SBK. Terdapat produk seperti kerajinan dan suvenir, payung lukis, baju, dan masih banyak lagi.
“Kami sudah memiliki brand untuk semua produk yaitu Kaktus (Karya Anak Berkebutuhan Khusus) dan sudah dapat hak paten. Adapun produknya bermacam-macam sesuai dengan bidang keahlian,” lanjut Erna kembali.
Kemandirian siswa juga terlihat dari hasil rintisan usaha yang sudah dijalankan oleh siswa di luar jam pelajaran sekolah. Siswa cerebral palsy (CP) berhasil membuka rintisan usaha produk sabun dengan nama Toko Mas Guntur dan Toko Puspa.
Lahirkan Atlet Berprestasi

Tak hanya unggul di keterampilan vokasional, SLBN Surakarta pun melahirkan banyak atlet berprestasi. Di tahun 2024, terdapat siswa juara III Special Olympic South Asia Unified Football Competition.Prestasi nasional pun diborong oleh para murid dari SLB ini melalui Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024.
“2 siswa yang meraih Medali Emas untuk lomba boccia dan renang di Peparnas 2024. Sisanya perunggu dan perak,” tutur Erna.
Erna pun menambahkan bahwa banyak para murid yang sudah masuk ke Pelatnas dan mendapatkan pelatihan intensif. Banyaknya jejak inovasi dan prestasi dari SLBN Surakarta, membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi hambatan bagi murid-murid disabilitas untuk sukses.